KUTU AIR



Pengertian kutu air
Kutu air memiliki beberapa jenis, namun daphnia dan moina adalah jenis kutu air yang paling mudah dibudidayakan dan ketersediaan bibitnya yang banyak. Kutu air daphnia dan moina ini termasuk dalam keluarga arthopoda, kelas crustacea dan ordo caldocera. Kutu air daphnia dan moina juga merupakan jenis udang renik.

Kutu Air Daphnia berbentuk lonjong agak pipih ukurannya sekitar 1-5 mm. Kutu air daphina memiliki warna tubuh cokelat kemerahan, pada bagian kepalanya mempunyai dua antena dan ekornya melancip. Saat berada di kolam, koloni kutu air daphnia akan terlihat seperti titik-titik merah yang mengambang bergerombolan di permukaan air.
Kutu air daphnia banyak ditemukan di perairan air tawar seperti rawa, kolam, waduk, danau dan sungai. Tempat ideal bagi pertumbuhan kutu air daphnia adalah perairan yang memiliki suhu 26-30 derjat Celcius dengan pH 6,5-7,5.
Kutu air daphnia dapat berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Dalam perkembanganbiakan aseksual, kutu air moina akan menghasilkan telur yang bisa menetas tanpa perlu dibuahi. Sedangkan pada perkembangbiakan seksual, kutu air daphnia jantan dan betina melakukan perkawinan dan menghasilkan anak. Perkembangbiakan kutu air daphnia tergolong sangat cepat dengan siklus hidup daphnia sekitar 34 hari dan bisa melahirkan anak setiap hari. Kutu air daphnia bisa bertelur hingga 30-39 ekor per hari. Bahkan, pada jenis tertentu seperti kutu air daphnia magna, bisa bertelur hingga 100 ekor per hari.


Kutu Air Moina memiliki ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan kutu air daphnia, ukuran kutu air moina sekitar 0,9-1,8 mm. Kutu air moina memiliki warna tubuh hampir sama dengan kutu air daphnia yaitu cokelat kemerahan. Namun, pada bagian perut kutu air moina terdapat 10 rambut getar atau silia, dan pada bagian punggungnya ditumbuhi rambut kasar. Dihabitat aslinya, koloni kutu air daphnia biasanya bercampur baur dengan kutu air moina, sehingga secara kasat mata kedua jenis kutu air ini sangat sulit untuk dibedakan antara satu sama lainnya.
Kutu air moina dapat ditemukan hampir di seluruh perairan air tawar seperti rawa, waduk, kolam dan danau. Suhu perairan yang ideal untuk pertumbuhan kutu air moina berkisar antara 24-30 derjat Celsius dengan pH 6,5-7,5. Sama halnya dengan kutu air daphnia, kutu air moina juga dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Namun, siklus kehidupan kutu air moina jauh lebih pendek dibandingkan kutu air daphnia yaitu sekitar 13 hari. Kutu air moina dapat bertelur 32 ekor per hari.
Cara Budidaya kutu air Daphnia dan Moina
Setelah membaca sekilas uraian tentang kutu air daphnia dan kutu air moina, selanjutnya bisa mempelajari tentang bagaimana cara budidaya kutu air daphnia dan moina. Budidaya kutu air daphnia dan kutu air moina bisa diperlakukan sama. ini karena habitat hidup, jenis makanan, dan tipe perkembangbiakan kedua jenis kutu air ini yang relatif sama. Untuk mendapatkan bibit kutu air daphnia dan kutu air moina, bisa mencari bibit kutu air ini di perairan seperti kolam empang, danau, sungai, parit, sawah atau waduk.Kutu air biasanya hidup bergerombol dan mengambang di permukaan air. Kutu air memiliki warna coklat kemerah-merahan. Untuk mengambilnya bisa dengan menggunakan jaring halus atau saringan. Gunakan Lampu Senter untuk Mengundang Kutu air ini pada malam hari, Koloni Kutir akan bergerombol menuju Sumber cahaya Seperti Lampu atau Senter Jadi dapat dengan mudah menangkapnya pada malam hari. Kutu air daphnia dan moina dapat dikembangbiakan dalam berbagai media, seperti kolam atau wadah fiber.Jika ingin mengembangbiakkan kutu air ini dikolam sebaiknya menggunakan kolam tanah, atau kolam semen dengan dasar tanah. Ini karena kolam tanah banyak mengandung mikroorganisme yang dapat berguna sebagai pakan kutu air. Untuk luas kolamnya sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun sebaiknya tidak terlalu besar untuk memudahkan perawatan. Sebelum bibit kutu air ditebar sebaiknya dasar kolam dikapur terlebih dahulu, untuk menetralkan pH tanah dan menekan organisme patogen. Untuk lebih jelasnya dapat mengikuti tahap-tahapan berikut ini:

1.   Kolam yang akan digunakan untuk budidaya kutu air dikeringkan terlebih dahulu dasarnya dengan dijemur selama 2-3 hari. Kemudian kolam siap untuk dilakukan pengapuran dengan dosis 1-2 kg/m2.
2.   Setelah pengapuran selesai dilakukan, kemudian tambahkan pupuk untuk menumbuhkan pakan plankton yang akan dijadikan sebagai makanan kutu air daphnia dan moina. Jenisnya bisa pupuk kandang, seperti kotoran ayam, kambing, sapi sebanyak 2 kg/m2. Lalu biarkan kolam selama 3-5 hari.
3.   Setelah dibiarkan 3-5 hari, lalu genangi kolam dengan air bersih sedalam 30 cm dan diamkan lagi selama 2-4 hari. Air kolam akan berubah menjadi cokelat kehijau-hijauan. Perubahan warna air kolam tersebut merupakan pertanda plankton dan tumbuhan renik lainnya telah berkembang dalam kolam. Lalu kembali isi kolam dengan air hingga ketinggian 50-60 cm.
4.   Bibit kutu air daphnia dan moina siap ditebar. Dalam waktu satu minggu setelah bibit ditebar akan terlihat warna kemerah-merahan di permukaan kolam. Hal ini menandakan kutu air telah berkembang.
5.   Perkembangbiakan kutu air daphnia dan moina akan mencapai puncaknya setelah 7-11 hari bibit ditebar. Panen dilakukan dengan mengambil kutu air dengan jaring halus.
6.   Kutu air yang diambil dari kolam budidaya sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum diberikan sebagai pakan ikan.



BUDIDAYA DENGAN MUDAH MENGGUNAKAN :

Alat dan bahan yang digunakan dalam cara ini hampir sama dengan penjelesan diatas, Perbedaanya hanya tidak menggunakan pupuk kandang ataupun kotoran unggas dan sistim pengapuran. sehingga lebih Simple.

1.SUSU BUBUK

    Alat dan Bahan yang digunakan :
  • Aerator ( Selang, dan Batu pemecah gelembung )
  • Ember, Kolam semen atau wadah fiber (Ukuran jangan terlalu kecil besar lebih bagus)
  • Air Yang sudah di endapkan / Air bekas ikan lebih bagus
  • Starter Kutu Air
  • Susu Bubuk ( Disarankan warna putih original )
  • Gayung atau gelas ukur
    Lakukan Langkah berikut :wadah kultur isi dengan air endapan atau air bekas ikan, sebelum memasukan starter kutu air lakukan penyesuaian suhu air yang ada starternya dengan suhu air di wadah kultur caranya rendamkan saja kantong yang berisi starter dan tunggu selama 10 - 15 menit, setelah itu masukan starter kedalam wadah kultur,Poin :Selanjutnya siapkan susu bubuk ambil seperempat sendok teh atau secukupnya dicampur dengan air di wadah gelas, aduk hingga larut merata. dan siap diberikan ke wadah kultur,perlu di ingat berikan secukupnya hingga air di wadah kultur berubah menjadi tidak terlalu keruh, jangan terlalu banyak karena akan mengubah konsentrasi air menjadi asam sehingga tidak baik untuk kultur kutu air.Lakukan kembali poin diatas Berikan kembali jika dirasa air sudah tidak keruh lagi, berikan secara continyu.

2. RAGI INSTANT
    Alat dan bahan Sama Seperti cara di atas, perbedaanya hanya menggunakan ragi instant dan botol untuk wadahnya, Perbedaanya lagi jika campuran air dengan ragi instant dapat disimpan lebih lama.

Poin :Campurkan 11gram ragi instant dengan air kedalam botol 300ml lalu di kocok hingga larut, ragi yang sudah di larutkan dapat disimpan dan diberikan berkali-kali secara continyu.

3. GREEN WATER
    Pemberian pakan air hijau atau disebut green water untuk kutu air sangat bagus karena air hijau adalah pakan alaminya, namun dalam mendapatkan air hijau ini harus mencarinya di alam seperti rawa dan danau. Namun sekarang banyak yang sudah berhasil mengkulturnya sendiri dan anda dapat membelinya di situs online atau ingin mengkulturnya sendiri untuk pakan kutu air.


Kutu air selain untuk pakan ikan juga memiliki Nilai ekonomi yang menguntungkan terutama untuk yang ingin membudidayakanya mengingat habitat asli kutu air lambat laun mulai terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia hasil limbah Rumahan atau pabrik sehingga kutu air tidak dapat hidup dan berkembang di habitatnya. Sekian dan terimakasih semoga bermanfaat apa yang sudah saya sampaikan diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG