1.Siapkan
pasangan Jantan dan betina yang dominan.
2.Beri
makan yang cukup pada ikan cupang sebelum pemijahan.
3. Gunakan betina yang belum pernah dikawinkan. Alasanya karena kualitas terjamin.
4. Tempatkan jantan terlebih dahulu ke wadah pemijahan selama semalam, lalu kemudian ikan cupang betina ke wadah pemijahan.
3. Gunakan betina yang belum pernah dikawinkan. Alasanya karena kualitas terjamin.
4. Tempatkan jantan terlebih dahulu ke wadah pemijahan selama semalam, lalu kemudian ikan cupang betina ke wadah pemijahan.
Wadah Pemijahan
1. Akuarium , Ember ,
Gentong atau Bak semen. Usahakan jangan terlalu lebar.
2. Isi dengan air yang
sudah dicampur dengan garam ikan yang sudah di endapkan selama semalam. Dengan tinggi
kurang lebih 10 sampai 15 Cm. perbandingan garam ikan kurang lebih 1ml / Ltr. Garam
ikan berfungsi untuk meminimalisir tumbuhnya jamur yang tidak baik untuk ikan
cupang.
3. Siapkan media pijah.
Saya disini menggunakan plastik karena bentuknya yang bening sehingga dapat
dengan mudah memonitor telur ikan cupang.
Pemijahan
Kenali
ciri cupang yang siap untuk dipijah, indukan jantan yang matang warna siripnya
terlihat lebih cerah dan pada induk betina perutnya terlihat membuncit dan
secara transparan kita dapat melihat telur pada saluran pengeluarannya.
Langkah
selanjutnya :
1. Masukkan jantan terlebih dahuli ke wadah pemijahan yang telah disiapkan dan biarkan selama 1 hari setelah satu hari lalu masukan indukan betina lau tutup tempat pemijahan tersebut. usahakan tempat pemijahan itu gelap.
2. Dalam jangka waktu dua sampai delapan jam sang jantan akan membuat gelembung yang akan digunakan tempat bercumbu atau berbulan madu dan untuk menaruh telur telurnya nanti.
1. Masukkan jantan terlebih dahuli ke wadah pemijahan yang telah disiapkan dan biarkan selama 1 hari setelah satu hari lalu masukan indukan betina lau tutup tempat pemijahan tersebut. usahakan tempat pemijahan itu gelap.
2. Dalam jangka waktu dua sampai delapan jam sang jantan akan membuat gelembung yang akan digunakan tempat bercumbu atau berbulan madu dan untuk menaruh telur telurnya nanti.
3. Pisahkan
jika selama dua hari tidak ada tanda tanda seperti penjelasan diatas.
Sudah bisa
dipastikan jika jantan dan betina tidak berjodoh.
4. Selepas pembuatan gelembung dan indikasi berjodoh proses pernikahan akan terjadi selama kurang lebih 2-3 hari. Kontrol proses tersebut dengan hati-hati
5. Pada saat pemijahan tubuh si jantan akan melilit dan menyelubungi tubuh induk betina membentuk huruf “U” dengan ventral saling berdekatan sampai betina mengeluarkan telur yang segera dibuahi oleh sperma si jantan. Telur-telur tersebut akan berjatuhan ke dasar dan segera diambil si jantan dengan mulutnya untuk diletakkan di sarang busa. Proses pemijahan ini bisa berlangsung selama berjam-jam dan dengan proses yang berulang-ulang, dan merupakan ritual yang sangat menarik untuk dilihat.
6. Aktifitas pemijahan berakhir dengan tanda-tanda si jantan mengusir betina agar menjauh dari sarang busa. Dengan tujuan agar sibetina tidak memakan telurnya sendiri
7. Setelah aktifitas pemijahan selesai, segera angkat induk betina dan letakkan di aquarium pengobatan dengan diberikan metylene blue/pomate atau daun ketapang untuk pengobatan luka-luka akibat pemijahan, dan dapat dikawinkan lagi setelah 3-4 minggu. Selanjutnya tugas menjaga telur dan merawat bayi diambil alih oleh si jantan.
8. Berikan sedikit makanan kepada sijantan selama proses penjagaannya terhadap anak-anaknya.
9. Telur-telur yang subur akan menetas setelah 24 jam pada suhu berkisar 25 derajat Celcius. Dan 2 hari kemudian akan terlihat burayak seukuran jarum dengan warna kehitaman.
10. Bila burayak telah dapat berenang bebas indukan jantan dapat segera diangkat dan tempatkan pada aquarium pengobatan/karantina. Setelah 7 hari indukan jantan telah siap untuk dikawinkan lagi. Perlu dicatat bahwa cupang tidak akan pernah mau kawin dengan pasangan yang bukan pilihannya.
4. Selepas pembuatan gelembung dan indikasi berjodoh proses pernikahan akan terjadi selama kurang lebih 2-3 hari. Kontrol proses tersebut dengan hati-hati
5. Pada saat pemijahan tubuh si jantan akan melilit dan menyelubungi tubuh induk betina membentuk huruf “U” dengan ventral saling berdekatan sampai betina mengeluarkan telur yang segera dibuahi oleh sperma si jantan. Telur-telur tersebut akan berjatuhan ke dasar dan segera diambil si jantan dengan mulutnya untuk diletakkan di sarang busa. Proses pemijahan ini bisa berlangsung selama berjam-jam dan dengan proses yang berulang-ulang, dan merupakan ritual yang sangat menarik untuk dilihat.
6. Aktifitas pemijahan berakhir dengan tanda-tanda si jantan mengusir betina agar menjauh dari sarang busa. Dengan tujuan agar sibetina tidak memakan telurnya sendiri
7. Setelah aktifitas pemijahan selesai, segera angkat induk betina dan letakkan di aquarium pengobatan dengan diberikan metylene blue/pomate atau daun ketapang untuk pengobatan luka-luka akibat pemijahan, dan dapat dikawinkan lagi setelah 3-4 minggu. Selanjutnya tugas menjaga telur dan merawat bayi diambil alih oleh si jantan.
8. Berikan sedikit makanan kepada sijantan selama proses penjagaannya terhadap anak-anaknya.
9. Telur-telur yang subur akan menetas setelah 24 jam pada suhu berkisar 25 derajat Celcius. Dan 2 hari kemudian akan terlihat burayak seukuran jarum dengan warna kehitaman.
10. Bila burayak telah dapat berenang bebas indukan jantan dapat segera diangkat dan tempatkan pada aquarium pengobatan/karantina. Setelah 7 hari indukan jantan telah siap untuk dikawinkan lagi. Perlu dicatat bahwa cupang tidak akan pernah mau kawin dengan pasangan yang bukan pilihannya.
Pembesaran Anakan Ikan Cupang
1. Burayak sampai umur 2-3 hari tidak perlu diberi
makan karena adanya cadangan kuning telur (egg yolk) dalam tubuhnya.
2. Meletakkan tanaman air pada wadah pemijahan
berguna dalam menyumbangkan sedikit infusoria secara alami Untuk burayak.
3. Setelah burayak dapat
berenang bebas secara otomatis naluri alamiahnya untuk mencari makan yang
bergerak sudah muncul.
1.
Pada
saat burayak berumur 3-7 hari dapat diberikan Infusoria,microworm,rotifer atau vinegar
eels (belut cuka). gerakannya disukai serta menarik minat burayak dan bentuknya
yang sangat kecil cukup pas untuk burayak memakannya.
2.
Setelah
burayak berumur 1 minggu dapat diberikan pakan kutu air / Artemia yang telah
dikultur.
3.
Mengingat
pertumbuhan burayak yang tidak sama maka pakan selanjutnya bisa di kombinasi atau
di variasi seperti artemia,kutu air dan vinegar eels (belut cuka).
4.
Pindahkan
setelah umur 5 minggu kedalam kolam yg lebih besar. Dan lakukan penggantian air
secara kontinyu.
5.
Pada
usia 4 hingga 6 minggu burayak mulai terbentuk organ labirinnya dan mereka
mulai menuju permukaan untuk bernafas (mengambil oksigen langsung dari udara).
6.
Setelah
lewat umur 6 minggu pemberian diet makanan mulai variatif, jentik nyamuk (cuk),
kutu air dan bloodworm.
7.
Lakukan
penggantian air sebanyak 30% dengan cara siphon atau membuka
drain/valvenya, sekaligus membersihkan kotoran dan sisa pakan yang ada didasar.
Kemudian tambahkan air baru yang telah diendapkan secara lembut/perlahan. Sejak
usia 4 minggu naluri bertarung sudah mulai tampak dan penggantian atau
penambahan air baru/bersih akan merangsang aktivitas hormonal ikan yang
mengarah kepada agresivitasnya. Untuk meminimalisir pertarungan, gunakan tempat
atau space yang lebih besar atau dapat juga meletakkan tanaman
air hidrilla atau dapat juga menggunakan serabut rafia untuk menghindari
pertemuan langsung yang berakibat timbulnya pertarungan.
8.
Umur
7 hingga 8 minggu mulai dapat disortir jantan atau betina.
9.
Umur
10 hingga 12 minggu dapat disortir berdasarkan grade A, B,
atau C. pisahkan mereka karena masing-masing memiliki nilai jual yang berbeda.
Pilih
anakan yang kwalitas baik atau super, dan diletakkan mereka dalam aquarium
terpisah (soliter). Gunakan aquarium berukuran minimal 15x15x20 Cm. dan lakukan
penggantian air 30% – 50% setiap 3 – 7 hari. Kunci utama dalam perawatan adalah
kwalitas air yang baik dan pakan yang baik, karena hal ini berakibat langsung
terhadap kesehatan dan pertumbuhan ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar